1000 Lebih Anggota Paguyuban Sundawani Se-Jawa Barat, Hadiri Acara Milangkala Ke-2 Di Purwakarta Berlangsung Meriah

PURWAKARTA – Wartapolri.com – Kegiatan Milangkala Ke-2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Paguyuban Sundawani Kabupaten Purwakarta yang dilaksanakan di Obyek Wisata Parang Gombong, Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (29/05/2022), berlangsung sangat meriah.

Berbagai pentas seni asli Jawa Barat, seperti Karinding Tarawangsa, Pencak Silat, Tari Jaipong, Seni Calung, Debus dan Permainan Bambu Gila, ditampilkan dalam kegiatan Milangkala Ke-2 Paguyuban Sundawani DPD Kabupaten Purwakarta yang dihadiri seribu lebih anggota Paguyuban Sundawani dari 16 kabupaten/kota se-Jawa Barat.

Dari berbagai pentas seni yang ditampilkan, yang paling mengundang decak kagum penonton adalah Permainan Bambu Gila. Betapa tidak, begitu bambu sepanjang 10 meter itu diangkat oleh 30 orang, seperti memiliki kekuatan gaib yang sangat dahsyat, bambu itu bergerak sendiri ke kiri dan ke kanan dan juga bergerak dari depan ke belakang, tanpa bisa ditahan oleh 30 orang yang mengangkatnya. Kendati bambu tersebut didorong, akan tetapi kekuatan gaib yang ada di Bambu Gila tersebut selalu berhasil mendorong balik 30 orang itu.

Kegiatan Milangkala yang mengusung tema “Sundawani Melestarikan Budaya Daerah” itu dihadiri antara lain Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Paguyuban Sundawani, Ir. Julian Rahmawan didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen), Iwan Gumelar, SH, dan jajaran pengurus DPP lainnya, Asisten Sekda (Asda) II Bidang Pembangunan, Dr. H. Agung Darwis Suriaatmaja mewakili Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, sejumlah pejabat dari Kantor Kesbangpol Purwakarta, Ketua DPD Paguyuban Sundawani Kabupaten Purwakarta Supriatna serta Sekretaris DPD Lalang Sugilar dan jajarannya, para pengurus DPD Paguyuban Sundawani, para Biker Sundawani (BSW) dan Maung Geulis dari 16 kabupaten/kota se-Jawa Barat.

Selain itu, nampak hadir juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Republik Indonesia (DPC PWRI) Kabupaten Purwakarta, Ramaldi dan jajarannya, Ketua LSM Lodaya, Tigor dan jajarannya, pengurus Ormas Pemuda Pancasila (PP), Bhabinkamtibmas dan Babinsa dari Mapolsek dan Koramil setempat serta tamu undangan lainnya.

Mewakili Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Asda II Bidang Pembangunan, Dr. H. Agung Darwis Suriaatmaja dalam sambutannya berharap digelarnya kegiatan Milangkala Paguyuban Sundawani Purwakarta ini bisa menjadi ajang silaturahmi. “Karena jika dicermati dari filosopi berdirinya Paguyuban Sundawani ini lebih kearah silaturahmi, melestarikan budaya Sunda, melestarikan tradisi-tradisi Sunda yang baik, ngajaga lembur (menjaga daerah), dan akur jeung dulur (hidup rukun sesama saudara),” ujarnya.

Selanjutnya atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta Agung Darwis mengucapkan terima kasih kepada panitia acara. “Terima kasih kepada Kang Rolas Andreas telah memilih tempat ini sebagai lokasi acara. Karena diselenggarakannya kegiatan Milangkala di Obyek Wisata Parang Gombong ini merupakan bagian dari mulai bangkitnya pariwisata di Kabupaten Purwakarta,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Paguyuban Sundawani, Ir. Julian Rahmawan dalam sambutannya mengatakan, sebelum dirinya bergabung dengan Paguyuban Sundawani, dirinya bukanlah siapa-siapa. Temannya pun hanya segelintir orang. Dan orang yang mengenalnya mungkin hanya tingkat RW saja. Tapi setelah dirinya masuk dan berkumpul dengan Paguyuban Sundawani kini ia memiliki belasan ribu anggota. “Dengan belasan ribu anggota berarti teman saya sudah belasan ribu yang tersebar di 16 DPD kabupaten/kota se-Jawa Barat. Dan itu semua membuktikan bahwa Paguyuban Sundawani sangat menjaga nilai-nilai silaturahmi,” ujarnya.

Dengan begitu banyaknya anggota Paguyuban Sundawani, lanjut Julian, maka beragam karakter orang semua ada di dalamnya. Baik keunikannya maupun cerita-ceritanya, begitu juga dari sifatnya, dari prilakunya, maupun tata kramanya, itu aneh-aneh semuanya. “Pokoknya dari mulai yang ‘haram jadah’ sampah yang ‘sajadah’ semua ada di Sundawani,” tukas Julian.

“Tapi meskipun begitu, tujuan kami semua sama yaitu Paguyuban Sundawani akan selalu menjaga dan melestarikan seni dan budaya Sunda. Ini yang harus diingat!” tegas Julian. “Rek saha deui anu ngamumule (siapa lagi yang akan menjaga dan melestarikan) seni dan budaya Sunda kalau bukan orang Sunda sendiri. Hal ini kami implementasikan di lapangan, kami lakukan secara terus menerus, tanpa mengenal lelah. Kami pun meminta kepada pemerintah untuk turut berperan aktif dalam hal ini. Karena selama ini kita tahu kalau pemerintah itu kadang-kadang hanya life service saja dalam menjaga dan melestarikan seni dan budaya Sunda ini,” jelas Julian.

Diakhir sambutannya, Julian yang sehari-harinya akrab disapa Kang Ian, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia dan seluruh anggota Paguyuban Sundawani Purwakarta yang telah bekerja keras, pantang menyerah, penuh semangat, bekerja siang dan malam untuk menyukseskan kegiatan Milangkala Ke-2 DPD Purwakarta ini sehingga bisa berjalan dengan lancar dan aman.

Ditemui seusai acara, Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Milangkala Ke-2 Paguyuban Sundawani DPD Purwakarta, Rolas Andreas mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut mendukung terlaksananya kegiatan Milangkala Ke-2 Paguyuban Sundawani DPD Purwakarta. “Baik itu dukungan dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta maupun lembaga Ormas dan LSM di Purwakarta yang telah meluangkan waktu untuk hadir ke acara ini, kami selaku panitia mengucapkan terima kasih atas dukungannya,” kata Rolas.

“Mudah-mudahan acara yang mengusung tema “Sundawani Melestarikan Budaya Daerah” ini kita bisa terus melaksanakannya di tahun-tahun yang akan datang. Bukan hanya untuk hari ini saja kita mementaskan seni dan budaya Sunda. Kepada warga masyarakat Purwakarta yang mau melaksanakan kegiatan atau acara hajatan, mari kita pentaskan seni dan budaya Sunda ini kalau memang kita mau maju. Silakan datang ke Sundawani kalau belum tahu. Barangkali perlu kesenian calung, reog, pencak silat, jaipong, atau debus, kami siap. Semua kesenian Sunda ada di Sundawani,” ungkap Rolas.

Mengakhiri obrolan, pihaknya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila penerimaan serta jamuan yang disediakan ada yang kurang berkenan di hati para tamu undangan. “Kami mohon maaf apabila ada kekurangan,” pungkas Rolas.

(Dadang H)

Mungkin Anda Menyukai