KOTA BEKASI, wartapolri.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 di Wilayah Kota Bekasi berdasarkan Surat Edaran Nomor: 443.1/490/SET. Covid-19 oleh Komite Kebijakan Penanganan Corona Virus Disease 2019 dan Transformasi Pemulihan Ekonomi Kota Bekasi.
Hal ini sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 3, Level 2 dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali, perlu dilakukan pengetatan pada aktifitas masyarakat, sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bekasi dalam upaya penanganan dan pengendalian penyebaran Corona Virus Disease 2019 (covid-19) di Kota Bekasi, dilakukan mulai tanggal 10 Mei 2022 sampai dengan 23 Mei 2022, dengan ketentuan :
a. pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dilakukan melalui pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) dengan jumlah peserta didik 100%(seratus persen) dari
kapasitas ruang kelas
b. pelaksanaan kegiatan pada sektor non esensial diberlakukan maksimal 75%(tujuh puluh lima persen) WFO bagi pegawai yang sudah divaksin dan wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi pada pintu akses masuk dan keluar tempat kerja;
c. Pelaksanaan kegiatan pada sektor
1) esensial seperti :
a) Keuangan dan perbankan hanya meliputi asuransi, bank, pegadaian, bursa berjangka, dana pensiun, dan lembaga pembiayaan (yang berorientasi pada pelayanan fsik dengan pelanggan (customer) dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) staf untuk lokasi yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat, serta 50 %(lima puluh persen) untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung operasional,
b) pasar modal (yang berorientasi pada pelayanan dengan pelanggan (customer) dan berjalannya operasional pasar modal secara baik ) dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 75 % (tujuh puluh lima persen) staf,
c) teknologi informasi dan komunikasi meliputi operator seluler, data center, internet pos, media terkait dengan penyebaran informasi kepada masyarakat dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) staf
d) perhotelan non penanganan karantina :
• wajib menggunakan Aplikasi Peduli Lindungi guna melakukan skrining terhadap semua pegawai dan pengunjung serta hanya kategori Hjau dalam aplikasi Peduli Lindungi yang boleh masuk kecuali tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan,
• kapasitas maksimal 75%(tujuh puluh lima persen);
• fasilitas pusat kebugaran/gym, ruang pertemuan/ ruang rapat meeting room,dan ruang pertemuan dengan kapasitas besar/ballroom diizinkan buka dengan memakai aplikasi Peduli Lindungi dan kapasitas maksimal 75%(tujuh puluh lima persen), serta penyediaan makanan dan minuman pada fasilitas ruang pertemuan, ruang rapat meeting room,dan ruang pertemuan dengan kapasitas besar/ballroom diijinkan hidangan prasmanan; dan
e) industri orientasi eskpor dan penunjangnya dimana pihak perusahaan harus menunjukan bukti contoh dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) selama 12(dua belas) bulan terakhir atau dokumen lain yang menunjukan rencana ekspor dan wajib memiliki izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) ,dapat beroperasi dengan;
• pengaturan shift dengan 75% (tujuh puluh lima persen) staf untuk setiap shift hanya di fasilitas produksi pabrik,
• serta 50% (lima puluh persen), untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung operasional.
• dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan wajib menggunakan aplikasi Peduli lindungi, pengaturan masuk dan pulang serta makan karyawan tidak bersamaan.
2) Esensial pada sektor pemerintahan mengikuti ketentuan teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi,
3) kritikal seperti
a) Kesehatan dapat beroperasi 100%(seratus persen) staf tanpa ada pengecualian, termasuk didalamnya Pos Pelayanan Terpadu(Posyandu sebagai bagian dari upaya pelayanan kesehatan esensial kepada masyarakat agar beroperasi 100% (seratus persen) tanpa ada pengecualian
b) Keamanan dan ketertiban dapat beroperasi 100%(seratus persen) staf tanpa ada pengecualian,
c) Penanganan bencana dapat beroperasi 100%( seratus persen) maksimal staf, hanya pada fasilitas produksi/konstruksi pelayanan kepada masyarakat dan untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung operasional, diberlakukan maksimal 50%(lima puluh persen) staf dan wajib mendapatkan rekomendasi dari Kementerian teknis Pembina sektornya sebelum dapat memperoleh akses untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
d) Energi dapat beroperasi 100% (seratus persen) maksimal staf, hanya pada fasilitas produksi konstruksi pelayanan kepada masyarakat dan untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung operasional, diberlakukan maksimal 50%(lima puluh persen) staf dan wajib untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi yang sudah dimulai sejak tanggal 7 September 2021 guna melakukan skrining terhadap semua pegawai dan pengunjung yang masuk pada fasilitas produksi konstruksi pelayanan dan wilayah administasi perkantoran;
e) Logistik,transportasi dan distribusi terutama untuk kebutuhan pokok masyarakat dapat beroperasi 100% (seratus persen) maksimal staf,hanya pada fasilitas produksi konstruksi pelayanan kepada masyarakat dan untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung operasional,diberlakukan maksimal 50%(lima puluh persen) staf dan wajib untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi yang sudah dimulai sejak tanggal 7 September 2021 guna melakukan skrining terhadap semua pegawai dan pengunjung yang masuk pada fasilitas produksi konstruksi pelayanan dan wilayah administasi perkantoran.
f) Makanan dan minuman serta penunjangnya, termasuk untuk ternak hewan peliharaan dapat beroperasi 100%(seratus persen) maksimal staf, hanya pada fasilitas produksi konstruksi pelayanan kepada masyarakat dan untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung Operasional, diberlakukan maksimal 50%(lima puluh persen) staf dan wajb untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi yang sudah dimulai sejak tanggal 7 September 2021 guna melakukan skrining terhadap semua pegawai dan pengunjung yang masuk pada fasilitas produksi konstruksi pelayanan dan wilayah administasi perkantoran;
g) Pupuk dan petrokimia dapat beroperasi 100%(seratus persen) maksimal staf, hanya pada fasilitas produksi konstruksi pelayanan kepada masyarakat dan untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung operasional, diberlakukan maksimal 50% (lima puluh persen) staf dan wajib untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi yang sudah dimulai sejak tanggal 7 September 2021 guna melakukan skrining terhadap semua pegawai dan pengunjung yang masuk pada fasilitas produksi konstruksi pelayanan dan wilayah administasi perkantoran;
h) Semen dan bahan bangunan dapat beroperasi 100%(seratus persen) maksimal staf, hanya pada fasilitas produksi konstruksi pelayanan kepada masyarakat dan untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung operasional, diberlakukan maksimal 50%(lima puluh persen) staf dan wajib untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi yang sudah dimulai sejak tanggal 7 September 2021 guna melakukan skrining terhadap Semua pegawai dan pengunjung yang masuk pada fasilitas produksi/konstruksi pelayanan dan wilayah administasi perkantoran;
i) Obyek vital nasional dapat beroperasi 100% (seratus persen) maksimal staf, hanya pada fasilitas produksi konstruksi pelayanan kepada masyarakat dan untuk pelayanan administrasi perkantoran guna
mendukung operasional, diberlakukan maksimal 50%(lima puluh persen)
j) Proyek strategis nasional dapat beroperasi 100% (seratus persen) maksimal staf, hanya pada fasitas produksi/konstruksi pelayanan kepada masyarakat dan untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung operasional, diberlakukan maksimal 50%(lima puluh persen)staf.
k) Konstruksi (infrastruktur publik) dapat beroperasi 100% (seratus persen) maksimal staf, hanya pada fasilitas produksi konstruksi pelayanan kepada masyarakat dan untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung operasional, diberlakukan maksimal 50% lima puluh persen) staf dan wajib untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi yang sudah dimulai sejak tanggal 7 September 2021 guna melakukan skrining terhadap semua pegawai dan pengunjung yang masuk pada fasilitas produksi konstruksi pelayanan dan wilayah administasi perkantoran;
l) Utilitas dasar (listrik, air dan pengelolaan sampah) dapat beroperasi 100%(seratus persen) maksimal staf, hanya pada fasilitas produksi/konstruksi pelayanan kepada masyarakat dan untuk pelayanan administrasi perkantoran guna mendukung operasional, diberlakukan maksimal 50%(lima puluh persen) staf dan wajib untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi yang sudah dimulai sejak tanggal 7 September 2021 guna melakukan skrining terhadap semua pegawai dan pengunjung yang masuk pada fasilitas produksi/konstruksi pelayanan dan wilayah administasi perkantoran.
4) Supermarket, Hypermarket, Minimarket, toko kelontong, pasar tradisional dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai dengan Pukul 22.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 75% (tujuh puluh lima persen].
5) Untuk supermarket dan hypermarket wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi yang dimulai sejak tanggal 14 September 2021 serta hanya pengunjung dengan kategori Hjau dalam aplikasi Peduli Lindungi yang boleh masuk kecuali tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan.
6) Pasar tradisional yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasi mulai pukul 06.00-22.00 WIB dengan kapasitas pengunjung 75% (tujuh puluh lima persen) dengan protokol kesehatan yang ketat.
7) Minimarket yang berlokasi di tempat-tempat tertentu pada fasilitas umum seperti terminal bus, stasiun kereta api, rumah sakit, SPBU dan hotel,serta jalan Nasional Provinsi yang menunjang fasilitas sebagai tempat melakukan kegiatan Komersil (yang direkomendasi dari Dinas yang membidangi Perdagangan) dapat dibuka selama 24 (dua puluh empat jam)
8) Untuk apotek dan toko obat dapat buka selama 24 (dua puluh empat) Jam.
d. Khusus untuk kegiatan pasar rakyat yang menjual barang Non kebutuhan Sehari- hari seperti toko pakaian, toko sepatu, toko emas dan lainnya dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal pengunjung 75% (tujuh puuh lima persen) dan jam operasional sampai dengan Pukul 22.00 WIB dengan protokol kesehatan yang ketat.
e. Bagi pedagang kaki lima di Pasar Baru Bekasi, Kranji Baru, Bantar gebang dan Kranggan dapat beroperasi mulai pukul 22.00 WIB sampai dengan pukul O5.00 WIB dengan kapasitas pengunjung 75%(tujuh puluh lima persen) dengan protokol kesehatan yang ketat.
f. Pedagang kaki lima, toko kelontong,agen/outlet voucher, barbershop /pangkas rambut salon, laundy, pedagang asongan, bengkel kecil, cucian kendaraan dan lainnya Yang sejenis diizinkan buka sampai dengan pukul 22.00 WIB dengan protokol kesehatan ketat.
g. Pelaksanaan kegiatan makan minum di tempat umum :
1. warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan
buka dengan protokol kesehatan yang ketat sampai pukul 22.00 WIB dengan maksimal pengunjung makan 75% (tujuh puluh lima persen) dari kapasitas dan waktu makan maksimal 60 (enam puluh) menit.
2) restoran/rumah makan, Kafe dengan lokasi yang berada dalam gedung/toko atau area terbuka baik yang berada pada lokasi tersendiir maupun gang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall diizinkan buka dengan ketentuan:
• menerapkan protokol kesehatan yang ketat sampai dengan Pukul 22.00 WIB· dengan kapasitas maksimal 75%(tujuh puluh lima persen)
• waktu makan maksimal 60 (enam puluh) menit
• wajib menggunakan Aplikasi Peduli Lindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pengunjung dan pegawai serta hanya pengunjung dengan kategori Hjau dalam Aplikasi Peduli Lindungi yang boleh masuk kecuali tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan.
3) restoran/rumah makan, kafe dengan jam operasional dimulai dari malam hari dapat beroperasi dengan ketentuan :
• menerapkan dengan protokol kesehatan yang ketat dan jam operasional Pukul 18.00 WIB sampai dengan maksimal Pukul 02.00 WIB;
• kapasitas maksimal 75%(tujuh puluh lima persen)
• waktu makan maksimal 60 (enam puluh) menit; dan
• wajib menggunakan Aplikasi Peduli Lindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pengunjung dan pegawai serta hanya pengunjung dengan tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan.
kategori Hijau dalam Aplikasi PeduiLindungi yang boleh masukkecualitidak
h. Kegiatan pada pusat perbelanjaan mall pusat perdagangan dibuka dengan kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) dan jam operasional sampai dengan pukul 2.00 WIB, dengan ketentuan:
1) Memperhatikan ketentuan huruf c 4) dan g 2)
2) Setiap anak usia di bawah 12(dua belas) tahun wajib didampingi orang tua, khusus anak usia 6 (enam) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun wajib menunjukan bukti vaksinasi minimal dosis pertama;
3) tempat bermain anak-anak, dan tempat hiburan dalam pusat perbelanjaan/mall pusat perdagangan dibuka dengan dengan syarat menunjukkan bukti vaksinasi lengkap khusus untuk setiap anak usia 6 (enam) sampai dengan 12 (dua belas) tahun yang masuk;
4) wajib untuk menggunakan Aplikasi Peduli Lindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pengunjung dan pegawai pusat perbelanjaan/mall pusat perdagangan terkait dan hanya pengunjung dengan kategori hijau dalam Aplikasi Peduli Lindungi yang boleh masuk kecuai tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan
5) Bioskop dapat beroperasi dengan ketentuan:
a) wajib mengunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pengunjung dan pegawai;
b) kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) dan hanya pengunjung dengan kategori Hijau dalam Peduli Lindungi yang boleh masuk kecuali tidak bisa divaksinasi karena alasan kesehatan,
c) anak usia dibawah 12 (dua belas) tahun wajib didampingi orang tua, khusus anak usia 6 (enam) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun wajib menunjukkan bukti vaksinasi minimal dosis pertama;
d) Restoran rumah makan dan kafe di dalam area bioskop diizinkan makan di tempat (dine in) dengan kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) dan waktu makan maksimal 60 (enam puluh) menit.
i. Pelaksanaan kegiatan konstruksi untuk infrastruktur publik dan konstruksi swasta (tempat konstruksi dan lokasi proyek) beroperasi100%(seratus persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat
j. Tempat ibadah (Masjid, Musholla, Gereja, Pura, Vihara, dan Klenteng serta tempat lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah), dapat mengadakan kegiatan peribadatan/keagamaan berjamaah selama masa penerapan PPKM level 2 (dua) dengan maksimal 75%(tujuh puluh lima persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat.
k. Fasilitas umum (area publik, taman umum, tempat wisata umum dan area publik lainnya) diizinkan buka dengan kapasitas maksimal 75%(tujuh puluh lima persen), Wajib memakai masker dengan menerapkan protokol Kesehatan secara ketat, serta menggunakan Aplikasi Peduli lindungi untuk melakukan skrining terhadap semua pengunjung dan pegawai serta hanya pengunjung dengan kategori Hijau dalam aplikasi Peduli Lindungi yang boleh masuk kecuali tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan dan anak usia dibawah 12 tahun wajib didampingi orang tua, khusus untuk anak usia 6(enam) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun wajib menunjukan bukti vaksinasi minimal dosis pertama.
l.Kegiatan seni, budaya,olahraga dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya, sarana olahraga dan kegiatan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) dizinkan buka dengan kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat serta wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi dan hanya pengunjung dengan kategori Hijau dalam aplikaai Peduli Lindungi, kecuali tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan.
m. Kegiatan di pusat kebugaran/gym diizinkan buka dengan kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat serta wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi dan wajib mengunakan aplikasi Peduli Lindungi dan hanya pengunjung dengan kategori hijau dalam aplikasi Peduli Lindungi, kecuali tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan.
n. Transportasi umum (kendaraan umum,angkutan masal, taksi (konvensional dan online dan kendaraan sewa/rental) diberlakukan dengan pengaturan kapasitas maksimal 100% (seratus persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat.
o. Pelaksanaan resepsi pernikahan dapat diadakan dengan maksimal 75%(tujuh puluhlima persen) dari kapasitas ruangan dan tidak mengadakan makan di tempat dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;
p. Tetap memakai masker dengan benar dan konsisten saat melaksanakan kegiatan diluar rumah serta tidak dizinkan penggunaan face shield tanpa menggunakan masker.
q. Pelaksanaan PPKM di tingkat RT/RW, Desa/Kelurahan dan Kecamatan tetap diberlakukan dengan mengaktifkan Posko . Posko di setiap tingkatan dengan melihat kriteria Zonasi pengendalian wilayah.
2. Industri yang memiki orientasi ekspor dan domestik di wilayah level 2 (dua) diizinkan beroperasi dengan kapasitas 100% (seratus persen) staf dengan ketentuan sebagai berikut :
a. memiliki IOMKI dan mendapatkan rekomendasi Kementerian Perindustrian
b. perusahaan dan para karyawannya wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk melakukan skrining terhadap orang yang keluar masuk pada fasilitas produksi
perusahaan
c. hanya karyawan dengan vaksinasi dosis lengkap yang boleh masuk shift kecuali tidak bisa divaksin karena alasan kesehatan;
d. seluruh perusahaan wajib mengikuti acuan protokol kesehatan yang ditentukan oleh Kementerian Perindustrian dan kementrian Kesehatan.
3. Kompetisi olahraga dapat dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. seluruh pemain, ofisial, kru media, dan staf pendukung wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi untuk melakukan skrining terhadap orang yang keluar masuk pada tempat pelaksanaan kompetisi dan Latihan;
b. pelaksanan kompetisi diperbolehkan menerima penonton langsung di stadion dengan maksimal persentase dari kapasitas Stadion untuk Level2 (dua)75%(tujuh puluh lima) persen;
c.seluruh pemain, ofisial, kru media, dan staf pendukung dan penonton yang hadir dalam kompetisi wajib sudah memperoleh vaksinasi dosis kedua, hasil negatif PCR (H-1) dan hasil negatif Antigen pada hari pertandingan; dan
d. pelaksanan kompetisi wajib mengikuti aturan protokol kesehatan
4. Melaksanakan pengetatan aktivitas dan edukasi dengan prinsip sebagai berikut:
a. COVID-19 paling menular pada kondisi tertutup, pertemuan pertemuan panjang lebih dari 15 (lima belas) menit, interaksi jarak dekat, keramaian, aktivitas dengan bernapas kuat misalnya bernyanyi, berbicara dan tertawa dan tidak memakai masker seperti pada saat makan bersama;
b. penggunaan masker dengan benar dan konsisten adalah protokol kesehatan paling minimal yang harus diterapkan setiap orang;
c. mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer secara berulang terutama setelah menyentuh benda yang disentuh orang lain (seperti gagang pintu atau pegangan tangga), menyentuh daerah wajah dengan tangan perlu untuk dihindari
d. jenis masker yang baik akan lebih melindungi dengan penggunaan masker sebanyak 2 (dua) lapis merupakan pilihan yang baik. Masker sebaiknya perlu diganti setelah digunakan( >4( lebih dari empat ) jam);
e. penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan mempertimbangkan faktor ventilasi udara, durasi, dan jarak interaksi, untuk meminimalir risiko penularan dalam beraktivitas
f. pertimbangan jarak dapat diterapkan sebagai berikut
1.beraktivitas dari rumah saja,dan berinteraksi hanya dengan orang-orang yang tinggal serumah;
2. Jika harus meninggalkan rumah,maka harus selalu mengupayakan jarak minimal 2 (dua) meter dalam berinteraksi dengan orang lain. Mengurangi/menghindari kontak dengan orang lain yang tidak tinggal serumah, dan
3. mensosialisasikan berbagai petunjuk visual di tempat umum terkait pencegahan dan penanganan Covid-19
g. pertimbangan durasi dapat diterapkan sebagai berikut :
1. Jika harus berinteraksi dengan orang lain atau menghadiri suatu kegiatan dengan durasi yang singkat untuk mengurangi risiko penularan; dan
2. dalam perkantoran dan situasi berkegiatan lainnya, penjadwalan dan rotasi dapat membantu untuk mengurangi durasi interaksi.
h. perimbangan ventilasi dapat diterapkan sebagai berikut :
1. berkegiatan di luar ruangan meminimal resiko penularan yang jauh lebih dibandingkan di dalam ruangan; dan
2. ruangan harus selalu diupayakan untuk memiliki ventilasi udara yang baik. Membuka pintu atau jendela tidak dapat dibuka, maka air purifer dengan High Eficiency Padticulate Air (HEPA) filter dapat digunakan di dalam ruangan.
5. Penguatan 3 T(Testing,Tracing dan Treatment) perlu tetap diterapkan dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bekasi
6. Pelaksanaan Pengendalian, pengawasan dan penindakan terhadap Pelanggaran Disiplin Protokol Kesehatan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Bekasi dilakukan sinergi oleh Pemerintah Kota Bekasi, Polres Metro Bekasi Kota dan Kodim 0507 Bekasi.
7. Dengan berlakunya Surat Edaran Ketua Komite Kebjakan Penanganan Covid-19 dan Transformasi Pemulihan Ekonomi kota Bekasi ini, maka Surat Edaran Ketua Komite Kebjakan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COViD-19) dan Transformasi Pemulihan Ekonomi Kota Bekasi Nomor 43.1/440/SET.COVID-19 tentang Perubahan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Kota Bekasi, dinyatakan tidak berlaku.
(fah)