KOTA BEKASI, wartapolri.com – Pelaksana Tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto penuhi undangan sholat subuh berjamaah dirangkai dengan audiensi bersama fkrw 4 Kelurahan di Masjid Tsamaniya Kelurahan Pengasinan Kecamatan Rawalumbu, Sabtu (02/04)
Turut Hadir Plt. Wali Kota Bekasi, Perwakilan dinas BMSDA, Ketua Baznas, Perwakilan Camat Rawalumbu, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Babinsa Babinkamtibmas.
Usai pelaksanaan solat subuh, kegiatan dilanjut dengan audiensi jamaah Masjid Tsamaniyah, perwakilan dari fkrw kelurahan Pengasinan Rawalumbu menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah karena turut membantu secara berangsur mengatasi permasalahan banjir yang ada di Kecamatan Rawalumbu.
Dari penggalian sedimentasi kali rawalumbu yang kian mendangkal, normalisasi kali rawalumbu, dan pengalihan air buangan ke folder betos dan ke kali mati.
“Saya selaku perwakilan fkrw Kelurahan Pengasinan Kecamatan Rawalumbu, mengucapkan Terimakasih atas aksi nyata Pemerintah Kota Bekasi yang turut mengatasi permasalahan banjir yang selama ini kita alami,” Ujar Ketua Fkrw Kelurahan Pengasinan.
Plt. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto turut memberikan tanggapan, bahwasanya Pemerintah Kota Bekasi tidak berhenti sampai disitu, Tri juga menyampaikan Pemerintah Kota Bekasi telah melakukan pengadaan 2 mesin pompa untuk dioperasionalkan dikali mati, agar tidak terjadi lagi banjir dikawasan Kecamatan Rawalumbu, dan rencana kedepannya akan dilakukan instalasi sumur resapan 2m x 40m dengan kedalaman sampai 40 meter.
“Kita tidak cukup sampai disitu, karena Daerah aliran sungai Rawalumbu ini merupakan titik cekung diapit dari wilayah sebelah, sekarang kita sudah pasang 2 mesin pompa baru dikalimati, harapannya dapat meminimasi genangan tatkala intensitas hujan tinggi, rencananya nanti kita juga akan instalasi sumur resapan dibeberapa titik agar tidak terjadi lagi genangan di daerah Kecamatan Rawalumbu,” pungkas Tri Adhianto.
Tri mengajak Fkrw untuk dapat menyampaikan kepada warga masyarakat Rawalumbu untuk dapat meningkatkan lagi kepedulian terhadap lingkungan, saat ini sudah sangat baik, keguyuban dan keseringan melakukan k3 sudah termonitoring, jika hal tersebut menjadi budaya, maka ke asrian alam akan terasa nampak oleh masyarakat.(fah)